"Bila nanti saya sukses, saya akan menunjukan pada semua orang yang mencibir saya, bahwa saya bisa lebih baik daripada mereka" ujarku.
Namun rekanku itu berkata "Kamu ga bakalan lebih baik dan susah untuk sukses jika tujuannya seperti itu. Lalu apa? Apa yang akan kamu lakukan setelah kamu mewujudkan keinginanmu itu?".
Saya berusaha mencerna kata-katanya itu, hingga malam pun kata-kata itu terniang di dalam benak. Saya melakukan meditasi untuk menemukan apa maksud semua itu. Keheningan malam pun mendukung untuk otakku berfikir lebih jauh.
Akhirnya aku teringat tentang kisah "Katak Kecil".
Dalam kisah itu hiduplah seekor katak kecil yang tuli bernama Henry. Suatu hari di kubangan air dekat hutan dimana para katak bermukim, diadakanlah acara memanjat pohon dalam rangka menyambut musim hujan. Hampir seluruh katak yang ada mengikuti acara tersebut dan ingin membuktikan kemampuannya dalam melompat hingga puncak pohon. Tidak terkecuali Henry, dia dengan antusiasnya mengikuti acara itu.
"Hadirin sekalian, kita akan menyaksikan acara yang ditunggu-tunggu tiap tahunnya. Menyambut masuknya musim penghujan di wilayah ini. Tanpa basa basi lagi mari kita saksikan kemampuan para katak yang ikut serta" Ujar ketua katak.
Riuh terdengar sorak sorai para penonton, tidak hanya warga katak saja yang menonton. Tetapi binatang lain pun antusias manyaksikan acara tersebut.
Ditengah keriuhan tersebut ada beberapa katak yang bertaruh kalau Henry si katak kecil tuli itu tidak akan bisa menang. Semua menjagokan katak yang besar bernama Herman, sang juara tahun lalu.
"Ayo Herman, kalahkan semuanya..!!!" teriak para pendukung Herman
Semua peserta terpengaruh akan besarnya dukungan terhadap Herman, terkecuali Henry, karena dia tuli.
"Mulai...!!!" Teriak ketua katak.
Semua peserta pun mulai melompat memanjat pohon, Henry yang melihat peserta lain mulai melompat, mengikuti peserta lain. di tengah pohon sudah banyak peserta yang jatuh dan gagal. Kemeriahan para penonton pun makin menjadi karena peserta tinggal 5 katak saja termasuk Henry.
Di 3/4 ketinggian pohon, 3 peserta mulai kelelahan dan terjatuh. Kini tinggal tersisa 2 peserta yaitu Herman dan Henry. Herman mulai mempengaruhi dan mengolok-olok Henry kalau katak kecil tidak mungkin sampai hingga puncak. Herman tidak mengetahui bahwasanya Henry itu tuli. Jadi dia terus saja mengoceh sambil melompat. Henry yang tidak mendengar perkataan Herman terus melompat tanpa memperdulikan ocehan terhadapnya. Herman yang terus mengoceh sambil melompat kelelahan, diapun terjatuh dan hanya Henry yang masih bertahan. Hingga akhirnya Henry berhasil mencapai puncak pohon tersebut.
"Horee..." Teriak para penonton, para penonton yang semula mencibirnya seakan tidak percaya bahwa katak kecil tuli itu bisa mencapai puncak.
Setelah mengingat kisah itu aku pun mulai sadar. Apa yang di katakan rekan kerjaku itu benar adanya. Aku seharusnya tidak usah terpengaruh atau di pengaruhi oleh siapapun dalam mencapai tujuanku. Aku hanya harus maju dan jangan berhenti. Kini setelah mengetahui makna kata-kata tersebut, aku makin yakin dan mantap dalam mencapai kesuksesan yang aku impikan. Semoga semua impianku menjadi kenyataan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar